Sedalam laut seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah Ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya untukku.
Ayah pergi sangat pagi
kadang sampai pagi lagi.
tapi saat pulang
Ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
menguraikan warnanya
satu persatu padaku dengan mata berbinar.
waktu memang tak akrab
denganku dan Ayah
tapi didalam buku gambarku
tak pernah ada duka atau badai
hanya sederet sketsa
tentang aku, ayah, dan tawa
yang selalu bersama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar